Quantcast
Channel: Padepokan Patrap Surakarta Yayasan Solo Spirit Islam
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1541

Belajar ke Allah Terhalang karena Guru

$
0
0

bagaimana bisa belajar ke Allah terhalang karena guru yang ngajari.  Salah murid atau salah gurunya ? belajar berjalan ke Allah tidak sama dengan belajar pakai otak. Kalau ngaji tajwid, fiqh itu pakai pikiran, tapi kalau belajar berjalan ke Allah itu ya pakai pikiran dan pakai kesadaran. Nah orang belajar ke Allah tapi pakainya pikiran, lha ini.. murid bisa terjebak dengan akal pikirannya sendiri sehingga akal pikiran ini menyebabkan hijab, kok bisa … ok begini… ketika seorang murid itu menggunakan pikiran dalam belajar menuju ke Allah, maka dia akan menggunakan persepsi persepsi dirinya untuk menilai … ya menilai gurunya, menilai ajarannya dan menilai perilaku gurunya. Al hasil dia terjebak pada penilaiannya sendiri.  Padahal gurunya pun sedang berjalan menuju kepada Allah, nggak ada guru makrifat yang katanya sudah sampai, yang katanya sudah sempurna , kalau mati baru sempurna, tapi kalau masih hidup guru makrifat akan terus belajar dan belajar.

Dalam proses belajar berarti sama sama menjadi murid, yaitu muridnya Allah. Namanya murid, si guru tersebut banyak dididik oleh Allah sebagai guru sejati. Dididikan Allah ini yang kadang di luar kebiasaan orang umumnya. nah muridnya si guru makrifat ini, melihatnya gurunya perilakunya aneh perilakunya egois … nah inilah karena kesalahan berpikir murid yang banyak menilai gurunya akhirnya dia terhijab dan berprasangkan buruk terhadap gurunya. Posisi murid seperti ini dia turun pasti, sebab tiudak ada guru yang sudah sempurna dalam berjalan menuju kepada Allah.

Kalau kita belajar kepada seseorang, saya selalu menerapkan konsep khusnudzan kepada guru, sebab ada rahasia yang ada pada guru tersebut yang kadang ditutup Allah dengan perilakunya. Sikap saya ini, awalnya berlebihan sehingga dengan guru guru yang ngajak tidak ke Allahpun saya samakan, sehingga beberapa kali berguru saya merasa di tipu (sebab guru tersebut ngajak tidak lurus ke Allah). Nah sekarang saya sebagai murid memiliki ukuran yang pasti khusnudzan jika guru tersebut hanya mengajarkan untuk lurus ke Allah, tidak ke yang lain seperti kesaktian, rejeki belimpah dan lainnya.

sebagai keimpulan bahwa kita dalam belajar ke Allah harus menggunakan kesadaran dan pikiran hanya dipakai untuk membedakan ini guru ngajak ke Allah ataut tidak.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1541

Trending Articles