yang diembanya adalah amanah Allah, ilham Allah dan kehendak Allah. Makanya seorang dai tidak menuruti jamaah yang didakwahi. Kalau memperturutkan jamaah maka ketika di hujat kita lari, kalau di puja kita tersanjung. ketidakberanian kita berdakwah berarti belum siapnya mental kita akan dua hal yaitu di hujat dan di puja. Seorang dai yang jadi pegangan hanya Allah saja bukan jamaah. Jamaah hanya sarana untuk menyampaikan, semisal tidak ada yang orang untuk disampaikan yang dari Allah pun tidak masalah. artinya seorang dai tetap menerima pelajaran dari Allah tanpa harus menyampaikannya kepada orang lain.
seorang dai tidak mempedulikan apa respon jamaahnya terhadap apa apa yang dia sampaikan yang dari Allah. baginya adalah sekedar menunaikan amanah yang dari Allah.
dalam berdakwah seorang dai juga tidak boleh menggunakan nafsu untuk menyampaikan. dai harus belajar bagaimana menangkap ilham yang dari Allah bukan dari nafsunya. kadang apa yang dia ingin sampaikan berbeda dengan kehendak Allah maka seorang dai harus rela meninggalkan alam pikirannya berganti dengan apa apa yang diilhamkan Allah dalam hati.
jika ini dapat dilaksanakan dengan baik maka tidak ada masalah bagi seorang dai apakah dia di hujat atau dia di puja.
↧
berani berdakwah harus berani di hujat dan di puja
↧