Selain kita sadar Allah maka kita juga harus sadar kepada syetan, bukan membandingkan tapi agar kita tahu bagaimana kesadaran kita terhadap Allah dan syetan. Saya perlu menguraikan sedikit tentang ini sebab dalamal quran kesadaran Akan mutlak dan kesadaran akan syetan pun mutlak. Meski keduanya mutlak namun sangat bertolak belakang. Kita sadar Allah bahwa Allah lah yang menciptakan kita dan menghidupkan kita dengan segala sifat sifat-Nya sedangkan kesadaran akan syetan kita juga harus benar benar sadar bahwa syetan adalah musuh yang nyata. bahkan di an nisa 38 Allah berfirman bahwa syetan adalah jahat, berarti perintahnya adalah bahwa kita diperintah untuk sadar bahwa syetan adalah jahat. ketika kita sadar betul bahwa syetan adalah jahat maka perilaku kita tentunya akan berbeda ketika kita tidak sadar bahwa syetan itu jahat.
Letak kesadaran syetan adalah di bawah sadar, dan letak kesadaran akan Allah adalah di supra sadar atau superconscious. Maka syetan pun dalam menggoda manusia tidak bisa dari sisi atas syetan hanya bisa menggoda dari samping depan belakang dan kanan kiri saja. untuk itu dalam dzikir nafas kita selalu berlatih untuk selalu ke atas mendekat kepada Allah. tujuannya adalah agar kita selalu sadar Allah dan posisi kita berada di posisi supra sadar.
baik sekarang kita tinggal pilih kita mau di ke Allah atau ke syetan. Kalau kita meninggalkan Allah berarti kita ke syetan tapi kalau kita ke Allah berarti kita meninggalkan syetan. Tidak bisa kita berada tidak di keduanya. Kita akan selalu berada di salah satu. ya kalau orang bilang hidup adalah pilihan. sekarang pilihan nyata kita apakah kita ke Allah atau ke syetan.