ada yang berpendapat bahwa peristiwa isra adalah nyata bersama jasad, tapi ada yang berpendapat bahwa itu adalah mimpir Rasulullah. Kalau saya berpendapat bahwa peristiwa Rasulullah bukanlan mimpi dan bukanlah peristiwa yang diikuti oleh jasad. Peristiwa isra adalah peristiwa Ruhaniah, ini sangat nyata dalam tataran Ruhaniah tapi menjadi tidak nyata ketika dihadapkan pada kenyataan jasadiah. jadi peristiwa ini sangat Ruhaniah sekali bukan jasadiah, dan ditengah tengah antara jasad dan Ruh adalah nafs atau diri, maka di hadis tentang peristiwa isra miraj, rasulullah masih ada identitas diri (nafs) yaitu Muhammad Rasulullah. Kalau seandainya tidak ada identitas maka bisa masuk ke ruhaniah, tapi hadis hadis menyebutkan Rasulullah (yang bukan jasad) melakukan perjalanan isra.
Ruh siapapun tidak memiliki identitas karena yang berindentitas hanyalah jiwa atau diri atau nafs.